Hosting Gratis

Sejarah Berdirinya Kerajaan Landak

Bagikan :
Get our toolbar!
Dapah blog - Sejarah adalah mencoba bercerita dengan masa kelampauan dengan kronologis waktu,berdasarkan wilayah dan bercerita tentang apa yang menjadi istimewanya dalam sebuah cerita,tersirat sebuah intisari,dari itu sebuah penalaran,tidak menelan secara langsung arti dari sebuah cerita.

Berawal dari sebuah nama Landa,yang mana sekarang ini kita kenal dengan nama Landak,sejarah kerajaan Landak ini dulunya pada pertengahan abad XIV masih belum diketahui secara pasti,namun apa yang tertulis didalam kitab Mpu Prapanca (1365) dimasa kejayaan Kerajaan Majapahit disaat pemerintahan Raja Hayam Wuruk didalalm kitab itu menjelaskan bahwa terdapat 21 Kerajaan yang ada di Nusa Tanjung Pura atau Kalimantan yang mana ke 21 Kerajaan itu dibawah vasal Kerajaan majapahit dan setiap tahunnya harus membayar upeti kepada Kerajaan Majapahit,salah satu diantara Kerjaan tersebut adalah Kerajaan Landak.

A. Sejarah berdirinya
Berawal dari seorang yag bernama Raden kusumntri indra ningrat atau abhiseka ratu brawijaya angka wijaya, tetapi di landak lebih di kenal dengan sebutan ratu sang nata pulang pali. Beliau adalah seorang keturunan raja majapahit di jawa. Pada zaman dulu beliau beserta rombongannya berlayar dari jawa ke kalimantan dengan sebuah rakit melewati ketapang,beliau berjalan menyusuri sungai kapuas, kemudian menyusuri sungai landak kecil dan berhenti di kuala mandor.

Di daerah inilah , kepada penduduk setempat ratu sang nata pulang pali membagi-baikan garam. Penduduk setempat merasa gembira mendapat pembagian garam tersebut. Maka dengan senang hati penduduk brgotong royong membantu sang nata pulang pali untuk mendirikan sebuah kerajaan di ningrat batur. Setelah mendirikan istana, beliau menikah dengan putri kalimantan asli yang bernama putri dara hitam. Dari pernikahan inilah yang nantinya lahir anak mereka yang di beri nama Ismahaya. Ternyata pernikahan antara sang nata pulang pali dengan putri dara hitam tidak berlangsung lama. Hal ini di sebabkan adanya peristiwa terbunuhnya orang tua(ayah) dara itam yang bernama patih tega temuka oleh orang-orang dari kerajaan baiju.

Mengetahui hal ini, puteri dara itam sangat sedih hatinya, dia mohon kepada sang raja(suaminya) untuk mengambil tengkorak ayahnya. Kerena cintanya raja pulang pali kepada puteri dara itam sangat besar, maka dikabulkanlah permintanya itu. Seluruh pasukan perang dikerahkan untuk mengambil kembali tengkorak ayah putri dara hitam. Segala usaha telah dilakukan tetapi hasilnya nihil.semua tidak bisa membawa kembali tengkorak yang diinginkan.

Raja pulang pali hampir putus asa. Akhirnya beliau mengeluarkan satu syembara. Isi dari syembara tersebut adalah “siapa yang bisa mengambil tengkorak patih tega temuka, beliau berjanji akan memenuhi apapun hadiah yang di minta’’. Ada seorang pemuda yang bernama Ria Sinir dia sangat tertarik dengan syembara tersebut. Tidak pikir panjang lagi, ia pun langsung mengikuti syembara tersebut untuk menemukan tengkorak yang di maksud. Pada zaman itu, membunuh orang adalah hal biasa. Memenggal kepala (mengayau) orang sakti seprti: kepala suku, raja, adalah hal yang sangat di dambakan. Kerena menggap tengkorak orang itu mempunyai khasiat penting dalamkehidupan suku dayak. Apa lagi itu keepunyaan orang sakti. Mereka percaya, jika tengkorak hasil kayuan itu hilang, maka hilanglah segala khasiat dan kemujurun hidup seluruh sukunya.

Riya sinir tahu hal itu. Maka dicarilah tengkorak patih tega temuka kerajaan suku dayak yang saat itu rajanya terkenal suka mengayau. Ternyata benar apa yamg diperkirakan. Tengkorak patih tega temuka disimpan dalam pondik istana dan di jaga ketat. Maka dicarilah cara yang paling tepat untuk untuk bisa mengambil tengkorak tersebut. Pada malam hari, ria sinir menghambur-hamburkan uang logam, di tempat orang-orang suku dayak itu menimba air, selain itu juga mengikatkan uang logam itu di pohon-pohon yang beracun. Sementara menunggu pagi datang ria sinir mengayuh perahunya lebih k hilir, supaya tidak di ketahui oleh orang kampung itu. Pada pagi harinya orang-orang kampung datang mengambil air. Betapa kagetnya mereka melihat uang-uang berhamburan di tempat pengambilan air itu. Karena senangnya, mereka pulang memberi tahu hal itu kepada seisi rumah. Maka berduyun-duyunlah seluruh isi kampung datang memungut uang yang berhamburan itu.

Belum puas mereka mengambil uang yang bertamburan di tanah, mereka menebang pohon yang juga banyak uang bergantungan, kayu itu di potong-potong. Racunnya telaah jatuh ke sungai. Maka banyaklah ikan yang timbul dan mati kena racun pohon itu. Mereka lapa akan pondok yang harus di jaga ketat kerena berisi tengkorak orang sakti. Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh ria sinir. Sementara orang-orang sibuk memungut uang dan iakan, ria sinir dengan tenag mengangkat tempayan yang berisi tengkorak patih tega temuka.

Dengan hati-hati, tempayan itu di bawa ke perahu yang sudah dipersiapkan. Perahu dikayuh dengan sekuat tenaga. Tak henti-hentinya perahu di kayuh, akhirnya sampai juga ia ke istana raja pulang pali dengan selamat. Ria sinir mengangkat tempayan berisi tengkorak. Tempayan itu di berikan kepada raja pulang pali yang di saksikan oleh puteri dara hitam. Betapa leganya hati puteri dara hitammelihat tengkorak ayahnya telah ditemukan. Seisis istana turut bergembira. Begitu pula raja pulang pali.

Namun kegembiraan itu segera sirna. Ratu pulang pali teringat akan janjinya sewaktu mengumkan syembara. Beliau harus mengabulkan permintaan hadiah bagi si penemu tengkorak ayah puteri dara hitam.sedangkan yang menemukan tengkorak itu ada di depannya.

Perkataan seorang raja tidak bisa dirubah. Janji harus di tepati. Hal itu untuk menjaga kewibawaan seorang raja. Maka dihadapan putri dara itam dan semua pegawai kerajaan, riya sinir tanya apa hadiah yang di minta.

Betapa kagetnya raja pulang pali mendengar tuntuntan hadiah dari riya sinir. Ternyata tuntutan hadiah itu adalah sang permaisuri raja yaitu puteri dara itam. Sang raja hampir pingsan. Hatinya sanagat kecewa. Namun , meskipun hatinya sangat sedih kerena tuntutan tersebut, tetapi hal ini harus dikabulkan dan direlakan.sejak peristiwa itu, raja pilang pali berpisah dengan puteri dara itam, meskipun pada saat itu putri dara itam sedang mengandung putera mahkota yang akan menggantikannya kelak, yang setelah lahir di beri nama Ismahayana mulai saat itu sang raja pulang tidak terceritakan lagi. Selanjutnya ria sinir dan puteri dara itam meninggalkan ningrat batur.

Mereka mendirikan kerajaan di munggu. Pusat pemerintahan inin terletak di persimpanagn antara sungai landak dan sungai banyuke. Oleh kerena itu, kemudian di kenal dengan kerajaan landak. Setelah mwndirikan kerajaan di munggu, dara itam melahirkan ismahaya. Sejak kecil ismahayay telah di didik untuk menjadi seorang raja. Dialah yang di percaya untuk menduduki tahta kerajaan, di kerajaaan yang didirikan oleh orang tuanya. Setelah dewasa, diserahkan tahta kerajan itu sepenuhnya kepada ismahaya.

B. Munculnya Nama Kerajaan Landak
Menurut cerita rakyat, pada masa pemerintahan Raja adi mas, kerajaan landak di seramg wabah penyakit sehingga raja mas adi memindahkan pusat kerajaan landak dari kampung munggu ke Jeriji. Kemudian pusat kerajan landak di pindahkan lagi oleh raja mas adi dari jeriji ke Bandung( sekitar 2 km dari ngabang). Di tempat barunya, raja mas adi merasa tidak cocok sehingga memindahkan lagi pusat kerajaan dari bandung ke ngabang yang letaknya di tepi sungai landak. Ngabang menjadi ibukota kerajaan landak yang terakhir setelahsebelumnya sempat berpindah-pindah tempat.

Mengenai asal-usul landak, menurut lontaan dikatakan bahwa nama kerajaan landak bersal dari nama sebuah sungai yang ada di tepi keraton landak yaitu sungai landak(llontaan, 1975:154). Namun ada cerita yang mengatakan bahwa nama landak berasal dari hewan yang berduri yang terdapat di daerah kerajaan landak sekarang ini. Di dalam kitab kartagama yang ditulis empu prapanca(1365 M) pada masa pemerintahan prabu hayam muruk(1350-1389 M) pada pupuh XIV bait 1 menyebut nama landak sebagai kerajaan bawahan dari kerajaan majapahit.yang terletak di pulau tangjung pura.

Dalam sumber lain,yaitu buku induk lontar yang ditulis gusti sulung lelalang(1942 M) dikatakan bahwa ketika pangeran kesuma agungmemerintah, ibukota kerajaan angratbatur dipindahkan dari munngu ke bandung. Kemudian pada masa pemerintahan pangeran nata kesuma, ibukota kerajaan landak di pindahkan lagi dari bandung ke ngabang yang merupakan ibukota kerajaan landak keempat dan terakhir.

Menurut legenda, kerajaan landak menjadi terkenal kerena mempunyai pusaka kerajaan bernama intan kobi, intan kobi inin menjadi rebutan oleh banyak kalangan sampai-sampai sultan agung dari mataram menyerang kerajaan matan dalam rangka untuk mendapatkan intan kobi( lontaan, 1975:158-159).

C. Hubungan Kerajaan Landak Dengan Kerajaan Yang Ada di Kalimantan Barat
Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan matan Salah seorang kerajaan landak yaitu pangeran anom jaya kesuma memepunyai seorang saudara perempuan bernama ratu masdjaitan yang bersuamikan penembahan matan. Dati perkawinan tersebut, lahir tiga orang putera yakni: (a) Giri Mustika bergelar Sultan muhammad syafuddin. (b) Ratu surya kesuma, menikh dengan raja Tengah dari brunai. (c) Gusti lekar, menikah denganutin periuk anak raja meliau. Setelah penembahan matan wafat, putera mahkota yang menggantikan kedudukan sebagai penembahan matan masih kecil sehingga Ratu mas Djaitan dinobatkan sebagai wakil Raja dengan gelar Rat sukada. Pada masa pemerintahan ratu sukadana, terjadi perang antara kerajaan matan dengan Bupati kendal dari mataram. Atas titah sultan agung di mataram, bupati kendal menyerang kerajaan Ratu sukadana pada tahun1622M. Dalam peperangan itu Ratu sukadana kalah, sehingga ia di tawan dan di buang ke pingit sampai meniggal. Kemudian atas ijin dari Sultan agung mataram, jenazah Ratu sukadana diperbolehkan dibawa kembali ke matan. Menurut cerita , setelah jenazah Ratu sukadan kembali k matan, intan kobi yang menjadi pusaka kerajaan landak kemudian di simpan di dalam kemaluan Ratu sukadana sehingga intan kobi berubah nama menjadi “ intan Danau Raja”.

Hubungan kerajaan landak dengan kesultaan sambas. Hubungan kekerabatan antara kerajaan landak dengan kesultaan sambas di mulai sejak masa pemerintahan sultan pertama sambas yaitu raden sulaiman yang bergelar Sultan muhammad Tsafiuddin I. Anak ketiga sultan sambas, yaitu

Raden Ratna Kumala dewi depersunting Raden demang pangeran dipanegara putera dari pasangan adipati nata kesuma dan istrinya puteri Ratu Mas adi bin Pngeran Anom Jaya Kesuma dari landak. Perjodohan ini kemudian melahirkan beberapa orang anak diantaranya adalah utin kumala umar akamudin yang bergelar Marhum adil. Pasangan ini selanjutnya menurunkan turun temurun anak keturunanya yang merintah sebagai sultan di kesultaan sambas.

Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan mempawah. Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan mempawah sudah di mulai sejak masa pemerintahan opu daeng menambon. Hal ini ditandai dengan perjodohan antara Ratu Bagus Nata Kesuma putera dari pangeran anom jaya kesuma dari kerajaan landak dengan utin dramawan puteri dari apu daeng menambon. Perjodohan itu melahirkan beberapa orang anak di antaranya adalah Gusti Husin yang ber gelar Pngeran suta wijaya wakil raja kerajaan landak yang memerintah tahun 1802-1807. Hubungan kekerabatan antara kerajaan landak dan mempawah kembali terjadi dengan perjodohan antara pangeran Ratu Gusti Amiruddin Hamid putera dari penembahan Gusti Abdul Hamid raja landak ke XXVIII dengan Pangeran utin Taufikiyah puteri dari Penembahan Gusti Muhammad Taufik Akamudin. Perjodohan pasangan Gusti Amiruddin dan puteri Taufikiyah di karunia lima orang anak, di mana anak pertama yaitu putera sulung pasangan ini adalah gusti suryansyah Amiruddin, yang tahun 2000 di nobatkan sebagai Pangeran ratu landak ke XXX.

Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan sanggau. Hubungan kekerabatan kerajaan sangagu dengan kerajaan sanggau di muali sejak masa pemerintahan Pangeran Kusuma Agung Muda Raja ke-XVI kerajaan landak , yaitu ditandai dengan perjodohan antara Raden ijang yang menjadi menantu di kerajaan sangagu. Seterusnya puteri dari Raden ijang, yait Rtua Ayu di persunting Raja kerajaan sanggau Abang Ahad atau Abang Darujah atau Uju yang bergelar Sultan Ahad jamaludin. Pasangan inilah yang menurunkan keturunan pemerintahan kerajaan sangagu, dimana mereka dikarunia dua orang purta yang keduanya menurunkan raja-raja sanggau, yaitu Abang Saka Sultan Muhammad Kamaruddin dan Abang Sebilang hari Penembahan Ratu Suria Kusnat Negara. Dari garis turun temurun inin pula terkait hubungan kekerabatan antara kerajaan landak, kerajaan sangagu, kerajaan tayan dan kerajaan sintang.

Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan tayan. Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan tayan dimulai dari perjodohan antara Utin Busu Puteri dari Pangeran Mangkubumi Gusti Isya raja haji wakil kerajaan landak dengan penembahan kerajaan tayan Guusti pangeran Inding Pangran mangkunegara Surya Kusuma yang selanjutnya menurunkan keturunan yang memerintah kerajaan tayan secara turun temurun. Utin Busu adalah Puteri Pangeran Mangku Gusti Ismail Isya Raja Haji dengan isterinya yang bernama Nyemas Semabung. Dan Utin Busu adalah saudara dari penembahan Gusti Mahmud Akamuddin. Hubungan kekerabatan ini juga dijalin sejak perjodohan antara Mangkubumi Gusti Bujang Isman Tajudin wakil kerajaaan landak dengan Utin Sakdiyah Puteri dari Penembahan kerajaan Tayan Gusti Muhammad Ali Paku Negara Surya Kesunat.

Hubungan kerajaan landak dengan kerajaan pontianak. Pada tahun 1886 M, kerajaan landak mengadakan perjanjian dengan kerajaan pontianak mengenai batas wilayah. Perjanjian itu ditandaitangani dihadapan Residen Der Westerafdeeling Van Boerneo oleh Pangeran Wiranatawakil kerajaan landak dan Syarif Yusuf Hamid Al Kadri dari kerajaan pontianak. Berdasarkan perjanjian tersebut, kerajaan landak memiliki daerah kekuasaan yang luas terhampar dari sepanjang sungai landak dan cabang-cabangnya dari muara sampai samapi ke hulu. Raja landak dalam mengontrol dan mengawasi daerah-daerahnya kekuasannya yang luas itu mendirikan perwakilan-perwakilan raja yang diserah tugas untuk mengatur dan menata pemerintahan di masing-masing daerah tersebut. Raja landak mengangkat seseorang yang bertindak sebagai wakil raja dalam pemerintahan di daerah-daerah yang biasa disebut Pembekal. Sampai sekarang hubungan kerajaan landak dengan kerajaan yang ada di daerah kalimantan ini masih saling terjaga dan saling menghormati satu sama lainnya.

Daftar Pustaka
  • Jauhari, Musa, 1998, Peninggalan kerajaan landak di kecamatan ngabang, Balai kajian sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak.
  • Lontaan, J.U., 1975, Sejarah hukum Adat dan Adat Istiadat kalimatan barat.
  • Umar, Ya’ Syarif, 1988, Sejarah Singkat Perjuangan Rakyat Landak Hidayat,Ir, Muh, tanpa tahun , Istana-Istana Di Kalimantan Barat.

Baca Juga:

0 komentar on Sejarah Berdirinya Kerajaan Landak :

Jangan Lupa Like Suka ya !!!

×